Postingan

Kisah Sisa Rasa

MEMAKSIMALKAN PENGELOLAAN MEDIA SOSIAL

  Media sosial tumbuh sebagai platform teratas dengan jumlah pengguna yang sangat banyak sehingga mampu menjangkau pasar yang lebih luas. Itu sebabnya, penerapan digital marketing secara tepat perlu dilakukan agar strategi yang diterapkan bisa sesuai sasaran. Salah satu strategi yang saat ini dipercaya bisa memaksimalkan jangkauan pemasaran online adalah menggunakan social media optimization (SMO). Salah satu hal yang penting dalam membangun brand awareness adalah image atau tampilan media sosial. Meskipun tampilan ini mungkin hanya dilihat sebentar, namun tidak menutup kemungkinan, dengan tampilan yang baik akan membuat orang lebih mudah teringat dan penasaran dengan produk kita. Karenanya, profil media sosial kita haruslah mencantumkan semua informasi dasar secara lengkap, seperti alamat toko, nomor telepon, situs e-commerce dan sebagainya. Jika diperlukan, Sahabat Wirausaha dapat menyewa jasa seseorang yang profesional, misalnya di bidang design atau pembuatan konten dan se

PERSONAL PROFILE

Gambar
  Hi, Saya Citra Maharani perempuan kelahiran tanggal 15 Maret 2002 tepatnya 21 tahun yang lalu saya dilahirkan di Kota Pariaman, Padang Sumatera Barat. Saya merupakan anak pertama dari dua bersaudara, saya memiliki adik laki-laki yang bernama Sylvan Nadine yang sangat jauh sekali jaraknya dengan saya. Saya besar di kota Jakarta selama 14 tahun, dan saat saya kelas 2 SMP saya pindah ke kampung saya tepatnya di Pariaman karena kedua orangtua saya pindah ke Kota Medan mengapa saya tidak ikut dengan kedua orangtua saya untuk ke medan? Dikarenakan saya belum mengurus surat pindah dari Jakarta ke Medan dan untuk itu saya memutuskan untuk sekolah dikampung karena perarturan dikampung dan kota berbeda saya bisa masuk tanpa surat pindah hanya dengan nilai saja saya bisa masuk. Selama saya berada dikampung saya mengalami Culture Shock karena saya sudah terbiasa berada di Jakarta dan untuk pertama kalinya saya tinggal dikampung tentu saja membuat saya mengalami culture shock dikarenakan jauh se

Sisa Rasa Bagian 7.

Di dalam mobil Killa terus saja menggerutu karena kesal dengan Ali gara-gara Ali, Killa hampir saja telat ke sekolah cuman hal sepele kenapa Abangnya semarah itu? Aneh sekali bukan?. Dan lebih parah lagi sebelum benar-benar berangkat Ali menyuruh Killa untuk mencuci tangan LAGI, ingat LAGI. Dan Killa hanya bisa pasrah karena kalau tidak dilakukanya Ali tentu saja sangat marah pada Killa, Killa berencana untuk membilangkan pada Nafilla dan Adriansyah apa yang terjadi sebelum Killa berangkat sekolah. Selagi menunggu untuk sampai di sekolah Killa memakan pisang untuk sekedar mengisi perutnya terlebih dahulu agar saat jam pelajaran ia tidak merasa lapar, setelah selesai lantas Killa membuang kulit pisang di tempat sampah yang telah disediakan di bagian tengah mobil, saat Killa ingin membuang tidak sengaja Ali melihat dan menegur Killa. "Ambil sampah lo lagi," ujar Ali tanpa melihat Killa. Killa menatap Ali bingung. "Kenapa sih Bang masalah sepele ini lo marah? Gue kan cuman

Sisa Rasa Bagian 6.

 Kia tiba di kampusnya hari ini tidak perlu membutuhkan banyak waktu untuk sampai di kampus karena hari ini tidaklah macet tidak seperti biasanya. Kia menuju kelasnya setelah memarkirkan mobilnya di perkarangan parkir sambil menuju kelas Kia bermain ponselnya dengan serius karena Kia membaca materi yang sebelumnya dikasih oleh Dosen, Kia sebelumnya tidak sempat untuk membaca materi atau mempelajari materi tersebut namun hari ini Kia memutuskan untuk membaca sekedar menambah pengetahuan saja. Saat sedang serius membaca Kia tidak sengaja menabrak seseorang hingga ponselnya jatuh. "Aduhh sorry ya," ujar orang tersebut dengan merasa bersalahnya. Kia berdecak kesal tapi apa boleh buat ini tidak sepenuhnya salah orang tersebut, ini juga kesalahan Kia yang terlalu fokus hingga tidak melihat jalan di depannya. "Iyaa nggak apa-apa," balas Kia sambil mengambil ponselnya. "Ponsel lo nggak apa-apa kan?" tanya orang tersebut. Kia menggeleng sambil tersenyum paksa. &quo

Sisa Rasa Bagian 5.

"Assalamualaikum Ali pulang," ujar Ali yang baru saja sampai dirumahnya. "Waalaikumsalam," balas kedua orangtua Ali dan adiknya yakni 'Syakilla Delia Adriansyah'. "Baru pulang bang?" tanya Killa. Killa dan Ali jaraknya tidaklah jauh hanya berbeda 5 tahun saja kini Killa masih duduk dibangku SMA kelas 3 atau kelas akhir. "Iya," balas Ali singkat. Sifat Ali dan Killa tidak jauh berbeda yakni sama-sama mempunyai sifat dingin, cuek, dan susah untuk membuka hati. Tak jarang di sekolah Killa menjadi bahan incaran para laki-laki karena kecantikannya ditambah memiliki wajah yang sangat manis membuat semua laki-laki di sekolahnya ingin mengejar Killa tapi apalah daya Killa tidak menanggapi itu semua, bagi dirinya laki-laki yang ia percaya hanya Papa dan Ali saja. "Dari rumah Kia bang?" tanya Nafilla, Bunda Ali dan Killa. "Iya Bun, tadi mampir bentar sebelum pulang," balas Ali. "Oh iya gimana Kia sekarang? Papa udah jarang

Sisa Rasa Bagian 4.

Seperti yang dikatakan Ali, ia menunggu Kia di cafe sebrang depan kampus mereka. Ali mencari tempat yang senyaman mungkin untuk dirinya, Ali mengedarkan pandangannya untuk mencari tempat dan mata Ali jatuh pada tempat pojok dekat jendela tanpa aba-aba lagi Ali bergegas untuk duduk disana. "Permisi Mas mau pesan apa?" tanya waiters tersebut. "Ice coffee latte satu dan dessert tiramisu satu," pesan Ali. "Baik, ditunggu pesanannya ya," waiters itu berlalu untuk membuat pesanan Ali. "Sudah gue duga dengan jawaban Kia, tapi sampai kapan gue pendem sendiri? Alasan gue nggak mau buka hati untuk cewek lain karena gue sangat mencintai Kia, gue nggak tau kapan perasaan ini muncul tapi yang jelas gue sangat teramat mencintai Kia jatuhnya tu gue sama Kia jadi friendzone," gumam Ali sambil melihat ke arah jendela. "Sampai kapan sih Ki lo bisa percaya kalau gue sangat mencintai lo? Sampai kapan gue nunggu itu semua Ki? Gue takut lo berpaling dari gue, gue

Sisa Rasa Bagian 3.

Setelah 2 jam pelajaran akhirnya kelas Ali selesai, materi hari ini sangatlah membuat kepala Ali mumet betapa tidak selain pelajarannya yang sangat sulit ditambah dosen yang begitu singkat menjelaskan lalu memberi tugas 10 soal dan harus siap selama 1 jam membuat Ali pusing. Setelah kelas selesai Ali memutuskan untuk menunggu Kia di kelasnya, Ali melihat arah kelas Kia yang masih sepi. "Belum selesai?" tanya Ali dalam hati.   Selagi menunggu Kia keluar Ali memutuskan untuk duduk di bangku yang tidak jauh dari kelas Kia sambil memainkan ponselnya, saat sedang asik dengan ponselnya Ali dikagetkan oleh temannya. "Hai Li?" sapa Olivia teman sekelas Ali. Ali menoleh kepada Olivia dan mengangguk seolah mengucapkan "Hai" juga. "Lo ngapain?" tanya Kia. "Seperti yang lo liat," balas Ali dingin. Olivia yang mendengar jawaban Ali tentu sangat kesal. "Hemm lo udah makan belum? Kalau belum yuk makan bareng gue yang bayarin deh?" tawar Oliv